Laman

Kamis

Kenali gejala awal kanker otak sebelum terlambat

gejala kanker otak

 Gejala kanker otak yang bisa dideteksi

          Gejala kanker otak perlu diwaspadai. Kanker otak adalah tumor otak ganas yang dapat menyebar dengan cepat ke bagian lain dari otak dan tulang belakang. Perlu diketahui, tidak semua tumor otak bersifat ganas dan bisa dikategorikan sebagai kanker. Ada juga tumor otak yang bersifat jinak. Tumor otak jinak adalah sekumpulan sel-sel otak yang tumbuh perlahan dan tidak menyebar ke bagian lain.
Menurut asalnya, tumor otak terbagi menjadi dua yaitu primer dan sekunder. Tumor otak primer adalah tumor yang muncul pada otak, sedangkan tumor otak sekunder adalah tumor yang berasal dari bagian tubuh lain namun menyebar ke otak.
Kebanyakan kasus kanker otak merupakan jenis kanker otak sekunder, di mana kanker berawal dari organ tubuh lain kemudian menyebar ke otak. Jika dilihat dari tingkat perkembangannya serta kecepatan pertumbuhan dan penyebarannya, keganasan tumor otak dibagi menjadi 4 tingkat yaitu:
Stadium 1 dan 2: umumnya nya bersifat jinak.
Stadium 3 dan 4: biasanya bersifat ganas, dan bisa disebut sebagai kanker.

Tumor otak tidak mengenal usia dan bisa menjangkiti siapa saja, termasuk anak-anak. Menurut data WHO, pada tahun 2012 ada sekitar 4900 kasus kanker otak yang terjadi di Indonesia. Jika dilihat dari jenis kelaminnya, maka pengidap kanker otak berjenis kelamin pria sedikit lebih banyak dibanding wanita.
Penyakit genetik seperti neurofibromatosis (penyakit genetik yang menyebabkan tumor tumbuh di saraf) bisa meningkatkan risiko munculnya tumor otak

 Gejala kanker otak ditandai dengan :

1.      Mudah mengalami sakit kepala

Anda belum atau sangat jarang terkena sakit kepala namun tiba-tiba belakangan ini sangat sering menderita penyakit ini. Selain itu jika sakit kepala yang anda rasakan berbeda dengan yang biasanya terjadi, waspada lah, mungkin ini salah satu tandanya. Sakit kepala yang berkepanjangan dan datang berulang-ulang bisa menjadi gejala kanker otak.

2.      Mudah mual dan muntah

Sering mual juga bisa menjadi gejala kanker otak. Sama seperti gejala dan tanda poin pertama (sakit kepala), baik muntah dan sakit kepala merupakan dua penyakit yang sangat umum sehingga samar-samar dan sulit dibedakan.  Ketelitian anda dalam mencermati berbagai jenis muntah yang anda alami sangat penting untuk mengetahui penyakit yang anda alami. Muntah muntah ini terjadi karena adanya saraf yang terganggu karena tumor otak. Biasanya hal ini tidak dapat diobati selama masih ada tumor di dalam otak tersebut.

3.      Tubuh lemas

Penderita kanker otak biasanya mengalami tubuh lemas. Untuk itu, jika tubuh mudah lemas meski tidak mengerjakan pekerjaan berat, hal ini perlu diwaspadai.

4.      Sulit berjalan

Pengidap kanker otak juga akan mengalami kondisi sulit berjalan. Tiap akan berjalan rasanya sempoyongan. Gejala kanker otak ini disebabkan karena pengontrol aktivitas tubuh dalam otak terganggu oleh kehadiran sel-sel kanker.

5.      Sulit mendengar dan melihat

Terjadi perubahan juga dalam indra pendengaran dan penglihatan. Penderita akan mengalami penurunan daya dengar dan daya lihat. Gejala kanker otak ini akan bertambah parah seiring dengan bertambah parahnya sel-sel kanker mengerogoti otak. Gangguan penglihatan disebabkan oleh adanya saraf mata yang terganggu karena tumor otak. Hal ini juga tergantung lokasi dari kanker otak tersebut.

6.      Vertigo / pusing

Vertigo atau pusing di kepala terjadi pada 2 dari 50 responden yang diteliti, namun ternyata pusing ini menjadi salah satu ciri ciri yang cukup berbahaya karena seperti halnya sakit kepala dan muntah, ia sangat samar dengan penyakit lain. Penderita vertigo akan merasakan berputar atau serasa bergerak, dunia berputar walau dalam keadaan istirahat.

7.      Mati rasa di kaki dan tangan

Gejala kanker otak juga ditandai dengan terjadinya mati rasa pada kaki dan tangan. Kedua organ tersebut mengalami gangguan karena saraf pusatnya juga tengah diganggu oleh sel kanker.

8.      Sulit berkonsentrasi

Serangan pada otak membuat penderita juga mengalami kesulitan berkonsentrasi. Ini akan membuat penderita sulit untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan baik karena hilangnya konsentrasi.

9.      Menurunnya daya ingat dan respon

Penderita kanker otak otomatis juga akan mengalami penurunan daya ingat serta respon tubuh. Hal ini dipengaruhi bermasalahnya organ otak yang mulai dikuasai sel kanker. Kanker mulai menekan otak sehingga juga menekan system syaraf dan memori otak.

10. Menurunnya daya penciuman

Selain indra pendengaran dan penglihatan yang menurun, gejala kanker otak juga terlihat pada menurunnya daya penciuman. Penderita sulit mempertahankan daya penciuman seperti sebelumnya.

11. Lumpuh pada sebagian wajah atau badan

Padakondisi tertentu, penderita juga bisa mengalami kelumpuhan pada sebagian wajah atau sebagian tubuhnya. Ini menandakan bahwa salah satu otaktengahmengalami serangan hebat dari sel kanker.

12. Kantuk yang berkepanjangan

Ini juga bisa menjadi gejala kanker otak. Orang yang mengalami kantuk yang berkepanjangan, meski sudah cukup tidur, bisa menjadi indikasi ada sesuatu yang tidak normal pada otak.

13. Berhentinya haid secara tidak normal

Bagi wanita, berhentinya haid secara tidak normal juga perlu diwaspadai. Sebab bisa jadi hal itu menunjukkan terjadinya gejala kanker otak atau bisa jadi jenis kanker lainnya.

14. Kehilangan libido

Penderita kanker otak yang mengalami kehilangan libido dan berkaitan erat dengan kanker otak ini terjadi pada pria, memang sampai saat ini belum ada penelitian terkait yang menghubungkan antara libido dan mengapa berpengaruh pada penderita tumor otak. Namun banyak yang mengaitkan bahwa otak adalah pusat segalanya sehingga sangat berpengaruh bagi berbagai bagian dan fungsi tubuh. Setidaknya ada 2 % dari penderita kanker otak yang mengalami hal ini.

Rabu

Efek radikal bebas yang memicu penyakit kanker

efek radikal bebas


Efek radikal bebas yang harus diwaspadai

         Efek radikal bebas . Ketika membaca artikel mengenai kesehatan sering kali kita mendengar tentang radikal bebas yang dapat memicu kanker. Radikal bebas sebenarnya terbentuk secara alami sebagai bagian dari proses metabolisme tubuh kita. 
Namun radikal bebas juga dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, termasuk kebiasaan merokok, penggunaan pestisida pada makanan, polusi dan radiasi. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang mudah bereaksi dengan molekul penting dari tubuh kita, termasuk DNA, lemak dan protein.
 Radikal bebas adalah molekul yang memiliki satu elektron terlalu banyak atau terlalu sedikit sehingga tidak stabil. Radikal bebas mencoba untuk mencuri atau memberikan elektron yang dimilikinya ke molekul lain, sehingga mengubah struktur kimianya.

Efek radikal bebas terhadap manusia : 

1.   Menyebabkan penuaan dini

Radikal bebas yang berpasangan dengan elekton tubuh, terutama kulit dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel kulit. Akibatnya kulit menjadi lebih cepat mengalami proses penuaan, kulit terlihat lebih kusam, lebih mudah mengelupas dan lebih mudah keriput.

2.  Menyebabkan munculnya penyakit kronis

Efek radical bebas menyebabkan rusaknya sel dan jaringan tubuh akibat pembentukan radikal baru dalam tubuh menyebabkan munculnya berbagai penyakit kronis. Meskipun dibutuhkan waktu bertahun-tahun bagi penyakit ini untuk menjadi nyata, namun kenyataannya radikal bebas tetaplah menjadi penyebab munculnya penyakit kronis, seperti kanker, serangan jantung, katarak dan menurunnya fungsi ginjal.

3.  Kerusakan DNA

Radikal bebas tidak hanya menyerang sel dan jaringan tubuh. Radikal bebas juga bisa menyerang DNA dan merusak DNA itu sendiri. Kerusakan DNA bahkan bisa menyebabkan terjadinya mutasi

4.  Menyebabkan mutasi genetik

Paparan radikal bebas yang terjadi dalam tubuh selama bertahun-tahun bisa menyebabkan terjadinya mutasi genetik. Mutasi genetik yang terjadi bisa menyebabkan munculnya berbagai penyakit akibat mutasi gen seperti down syndrome.

5.  Menyebabkan disfungsi ereksi

Selain menyebabkan berbagai penyakit kronis dalam tubuh, radikal bebas juga bisa menyebabkan disfungsi ereksi. Radikal bebas biasanya bisa menyebabkan suatu penyakit atau terhambatnya aliran darah menuju penis sehingga menyebabkan disfungsi ereksi.

Minggu

Sumber radikal bebas mengancam kesehatan manusia




 Radikal bebas bahaya tersembunyi disekitar kita

Radikal bebas yang terjadi pada tubuh manusia. Saat tubuh menggunakan oksigen, sekitar 1-2 persen sel-sel akan menjadi rusak dan berubah menjadi radikal bebas. Radikal bebas adalah sebutan untuk sel-sel rusak yang dapat menyebabkan kondisi negatif tertentu. Disebut “bebas” karena sel-sel ini kehilangan molekul penting yang membuat mereka dapat mendatangkan kerusakan jika bertemu dengan molekul lain. Tidak hanya merusak sel lain, radikal bebas juga tidak jarang merusak DNA yang menjadi benih tumbuhnya penyakit.
Satu sel yang rusak dapat dengan cepat merusak sel lain. Saat DNA berubah, sel tersebut bisa bermutasi dan berkembang secara tidak normal dengan cepat. Proses inflamasi dan cedera juga dapat memproduksi radikal bebas.

Sumber radikal bebas : 

  1. Polusi udara

    Polusi yang paling dekat dengan manusia, polusi dari kendaraan bermotor, industri, asap rokok, pendingin ruangan, dll.  Merupakan sumber radikal bebas yang berbahaya bagi tubuh manusia. Selain itu, proses alami respirasi dan fungsi metabolisme yang buruk di dalam tubuh, juga menjadi penyebab internal meningkatkan radikal bebas dalam tubuh.
  2. Asap rokok

    Oksidan dalam rokok mempunyai jumlah yang cukup untuk memainkan peranan yang besar terjadinya kerusakan saluran napas. Diperkirakan bahwa setiap hisapan rokok mempunyai bahan oksidan dalam jumlah yang sangat besar meliputi aldehida, epoxida, peroxida, dan radikal bebas lain yang mungkin cukup berumur panjang dan bertahan hingga menyebabkan kerusakan alveoli paru. Bahan lain seperti nitrit oksida, radikal peroksil, dan radikal yang mengandung karbon ada dalam fase gas. Juga mengandung radikal lain yang relatif stabil dalam fase tar.
  3. Obat-obatan

    Sering mengkonsumsi obat-obatan. Beberapa macam obat dapat meningkatkan produksi radikal bebas dalam bentuk peningkatan tekanan oksigen. Bahan-bahan tersebut bereaksi bersama hiperoksia dapat mempercepat tingkat kerusakan. Termasuk didalamnya antibiotika kelompok quinoid atau berikatan logam untuk aktivitasnya (nitrofurantoin), obat kanker seperti bleomycin, anthracyclines (adriamycin), dan methotrexate, yang memiliki aktifitas pro-oksidan. Selain itu, radikal juga berasal dari fenilbutason, beberapa asam fenamat dan komponen aminosalisilat dari sulfasalasin dapat menginaktifasi protease, dan penggunaan asam askorbat dalam jumlah banyak mempercepat peroksidasi lemak.
  4. Radiasi UV

    Matahari juga menghasilkan radikal bebas. Matahari memancarkan sinar dengan radiasi panjang gelombang dengan rentang yang sangat lebar, tetapi yang masuk ke bumi dan mendapat perhatian khusus adalah sinar ultra violet yang memiliki energi cukup besar yang dapat memicu bahkan menimbulkan radikal bebas dalam tubuh terutama kulit.
  5. Pestisida

    Makanan yang kita konsumsi mengandung pestisida. Pestisida kimia merupakan bahan beracun yang sangat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Hal ini disebabkan pestisida bersifat polutan dan menyebarkan radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh seperti mutasi gen dan gangguan syaraf pusat. Disamping itu residu kimia yang beracun tertinggal pada produk pertanian dapat memicu kerusakan sel, penuaan dini dan munculnya penyakit degeneratif.
  6.  Olahraga berlebihan

    Olahraga sangat baik untuk kesehatan. Olahraga berlebihan akan membuat tubuh membutuhkan suplai oksigen yang sangat banyak, sehingga peningkatan ini akan memicu timbulnya radikal bebas dalam tubuh. Jika gaya olahraga semacam ini dilakukan dengan frekuensi yang sering, maka akan terjadi penumpukan radikal bebas dalam tubuh. Peningkatan pembentukan radikal bebas dalam aktivitas olahraga dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu oleh rusaknya jaringan otot akibat dari gerakan-gerakan yang bersifat eksposif. Olah raga dengan intesitas tinggi dan durasi lama ternyata juga terbukti dapat menimbulkankerusakan sel. Konversi radikal bebas lemah (superoxide) menjadi radikal bebas yang lebih merusak (hydroxyl) oleh akumulasi asam laktat otot serta dari peningkatan metabolisme energi yang meningkatan jumlah molekul oksigen (O2) di dalam tubuh. Ketidakseimbangan antara jumlah radikal bebas yang terbentuk di dalam tubuh dengan kapasitas kemampuan antioksidan alami tubuh untuk ‘menjinakannya’ dapat menyebabkan kondisi yang disebut sebagai stres oksidatif (oxidative stress). Stres oksidatif yang dipicu oleh peningkatan jumlah radikal bebas di dalam tubuh akibat dari peningkatan metabolisme energi , kualitas udara yang buruk ataupun sebab lainnya dapat menyebabkan kerusakan pada sel, jaringan dan organ tubuh.
  7. Radiasi

    Radioterapi memungkinkan terjadinya kerusakan jaringan yang disebabkan oleh radikal bebas. Radiasi elektromagnetik (sinar X, sinar gamma) dan radiasi partikel (partikel elektron, photon, neutron, alfa, dan beta) menghasilkan radikal primer dengan cara memindahkan energinya pada komponen seluler seperti air. Radikal primer tersebut dapat mengalami reaksi sekunder bersama oksigen yang terurai atau bersama cairan seluler.
  8. Oksidasi enzimatik

    Beberapa jenis sistem enzim mampu menghasilkan radikal bebas dalam jumlah yang cukup bermakna, meliputi xanthine oxidase (activated in ischemia-reperfusion), prostaglandin synthase, lipoxygenase, aldehyde oxidase, dan amino acid oxidase. Enzim myeloperoxidase hasil aktivasi netrofil, memanfaatkan hidrogen peroksida untuk oksidasi ion klorida menjadi suatu oksidan yang kuat asam hipoklor.
  9. Autoksidasi

    Autoksidasi merupakan produk dari proses metabolisme aerobik. Molekul yang mengalami autoksidasi berasal dari katekolamin, hemoglobin, mioglobin, sitokrom C yang tereduksi, dan thiol. Autoksidasi dari molekul diatas menghasilkan reduksi dari oksigen diradikal dan pembentukan kelompok reaktif oksigen. Superoksida merupakan bentukan awal radikal. Ion ferrous (Fe II) juga dapat kehilangan elektronnya melalui oksigen untuk membuat superoksida dan Fe III melalui proses autoksidasi.
  10. Respiratory burst 

    Sel fagositik menggunakan oksigen dalam jumlah yang besar selama fagositosis. Lebih kurang 70-90 persen penggunaan oksigen tersebut dapat diperhitungkan dalam produksi superoksida. Fagositik sel tersebut memiliki sistem membran bound flavoprotein cytochrome-b-245 NADPH oxidase. Enzim membran sel seperti NADPH-oxidase keluar dalam bentuk inaktif. Paparan terhadap bakteri yang diselimuti imunoglobulin, kompleks imun, komplemen 5a, atau leukotrien dapat mengaktifkan enzim NADPH-oxidase. Aktifasi tersebut mengawali respiratory burst pada membran sel untuk memproduksi superoksida. Kemudian H2O2 dibentuk dari superoksida dengan cara dismutasi bersama generasi berikutnya dari OH dan HOCl oleh bakteri