Cara mencegah kanker serviks sedini mungkin
Cara mencegah kanker serviks . Kanker serviks termasuk ke dalam kategori kanker ganas yang
mematikan, tapi bukan berarti semua penderita kanker serviks akan mengalami
kematian. Banyak pengobatan yang bisa dijalani, tetapi sebelumnya harus diketahui
secara pasti penyebab terjadinya serta gejala yang ditimbulkan oleh kanker
serviks dengan melakukan pemeriksaan yang membuahkan diagnosis dokter
HPV (human papilloma virus) lebih para daripada HIV, karena banyak
nyawa yang melayang sia-sia dalam hitungan jam akibat virus ini. Yang menjadi
permasalahan, tingkat pengetahuan dan kewaspadaan kebanyakan wanita akan virus
ini sangat rendah. Dr. Brahmana, Sp. OG. Onk (K) dari UNAIR menuturkan,
rendahnya perhatian publik akan HPV sudah banyak memakan korban sia-sia.
Dalam hitungan jam virus ini berhasil merenggut nyawa. Di
Indonesia sendiri, sesuai data yang ada 40 wanita setiap hari terjangkit kanker
serviks, 20 diantaranya meninggal dunia. Sementara angka survey dunia terhadap
penyakit ini menunjukkan setiap dua menit sekali wanita yang terdiagnosa kanker
serviks meninggal dunia, tentu kabar buruk yang sangat mengkhawatirkan.
Beberapa cara mencegah kanker serviks sejak dini :
1. Melakukan tes papsmear secara berkala
Tes ini dimaksudkan
untuk mengetahui tentang risiko Anda terjangkit kanker serviks seberapa besar.
Dengan melakukan tes papsmear secara rutin (setahun biasanya tiga kali), maka
upaya pencegahan lain yang hendak dilakukan secepat mungkin bisa diketahui
lebih awal.
2. Vaksin HVP
Memvaksinasi tubuh
sangat baik dilakukan untuk mencegah datangnya infeksi. Anda bisa kunjungi
dokter untuk meminta vaksin HPV, serta tanyakan pula pola hidup sehat agar
terhindar dari penyakit yang menjadi ancaman besar bagi wanita ini.
3. Jauhi rokok
Ini peringatan paling
penting buat wanita perokok. Selain mengakibatkan penyakit pada paru-paru
dan jantung, kandungan nikotin dalam rokok pun bisa mengakibatkan kanker
serviks (leher rahim). Nikotin akan mempermudah semua selaput lendir sel-sel
tubuh bereaksi atau menjadi terangsang, baik pada mukosa tenggorokan,
paru-paru, juga serviks. Sayangnya tak diketahui pasti seberapa banyak
jumlah nikotin dikonsumsi yang bisa menyebabkan kanker serviks. Tapi, mengapa
harus ambil risiko, lebih baik tinggalkan segera rokok jika kita ingin terbebas
dari kanker.
4. Kurangi pencucian vagina
Melakukan pencucian
vagina dengan obat-obatan antiseptik. Kebiasaan mencuci vagina bisa menimbulkan
kanker serviks, baik obat cuci vagina antiseptik maupun deodoran. Cuci vagina
menyebabkan iritasi di serviks. Nah, iritasi berlebihan dan terlalu sering akan
merangsang terjadinya perubahan sel, yang akhirnya jadi kanker. Sebaiknya
pencucian vagina dengan bahan-bahan kimia tidak dilakukan secara rutin. Kecuali
bila ada indikasi infeksi yang memang memerlukan pencucian dengan zat-zat
kimia.Itu pun seharusnya atas saran dokter. Artinya, kita jangan sembarangan
membeli obat-obatan pencuci vagina. Terlebih lagi, pembersih tersebut umumnya
akan membunuh kuman-kuman. Termasuk kuman Basillus doderlain di vagina yang
memproduksi asam laktat untuk mempertahankan pH vagina. Kita tahu, bila pH
enggak seimbang lagi di vagina, maka kuman lain, seperti jamur dan bakteri,
bisa punya kesempatan hidup di tempat tersebut. Ini, kan, malah bisa
menimbulkan penyakit-penyakit lain.
5. Tidak menaburi talk
Yang kerap terjadi lagi,
saat daerah vagina gatal atau merah-merah, kita menaburkan talk di sekitarnya
ternyata itu bahaya. Pemakaian talk pada vagina wanita usia subur bisa memicu
terjadi kanker ovarium (indung telur). Sebab di usia subur berarti sering
ovulasi. Padahal bisa dipastikan saat ovulasi terjadi luka di ovarium. apa bila
partikel talk masuk akan menempel di atas luka tersebut. Akibatnya, kan, bisa
merangsang bagian luka untuk berubah sifat jadi kanker. Karena itu sangat tidak
dianjurkan memberi talk di daerah vagina. Karena dikhawatirkan serbuk talk
terserap masuk kedalam. Lama-lama akan bertumpuk dan mengendap menjadi benda
asing yang bisa menyebabkan rangsangan sel menjadi kanker. (Hati-hati,
perhatikan sejak dini anak/bayi perempuan kita, jangan sampai alat kelaminnya
tertaburi talk)
6. Diet rendah lemak
Penting diketahui,
timbulnya kanker pun berkaitan erat dengan pola makan seseorang. Wanita yang
banyak mengkonsumsi lemak akan jauh lebih berisiko terkena kanker endometrium
(badan rahim). Sebab lemak memproduksi hormon estrogen. Sementara endometrium
yang sering terpapar hormon estrogen mudah berubah sifat menjadi kanker.
Untuk mencegah timbulnya kanker endometrium, sebaiknya hindari
mengkonsumsi makanan berlemak tinggi. Makanlah makanan yang sehat dan segar.
Jangan lupa untuk menjaga berat badan ideal agar tak terlalu gemuk
7. Perbanyak konsumsi buah dan sayur
Pola hidup mengkonsumsi
makanan tinggi lemak pun akan membuat orang tersebut melupakan zat-zat gizi
lain, seperti beta karoten, vitamin C, dan asal folat. Padahal, kekurangan
ketiga zat gizi ini bisa menyebabkan timbul kanker serviks. Beta karoten vi
tamin C, dan asam folat dapat memperbaiki atau memperkuat mukosa diserviks.
Nah, jika kekurangan zat-zat gizi tersebut akan mempermudah rangsangan sel-sel
mukosa tadi menjadi kanker. Beta karoten banyak terdapat dalam wortel, vitamin
C terdapat dalam buah-buahan berwarna oranye, sedangkan asam folat terdapat
dalam makanan hasil laut. Didalam buah dan sayuran juga terdapat zat anti
kanker.
8. Jangan berhubungan sex terlalu dini
Hubungan seks idealnya
dilakukan setelah seorang wanita benar-benar matang. Ukuran kematangan bukan
hanya dilihat dari ia sudah menstruasi atau belum. Tapi juga bergantung pada
kematangan sel-sel mukosa yang terdapat diselaput kulit bagian dalam
rongga tubuh. Umumnya sel-sel mukosa baru matang setelah wanita tersebut
berusia 20 tahun ke atas. Jadi, seorang wanita yang menjalin hubungan seks pada
usia remaja paling rawan bila dilakukan di bawah usia 16 tahun.
Hal ini berkaitan dengan
kematangan sel-sel mukosa pada serviks si wanita. Pada usia muda, sel-sel
mukosa pada serviks belum matang. Artinya, masih rentan terhadap rangsangan
sehingga tak siap menerima rangsangan dari luar. Termasuk zat-zat kimia yang
dibawa sperma. Lain hal bila hubungan seks dilakukan kala usia sudah di atas 20
tahun, dimana sel-sel mukosa tak lagi terlalu rentan terhadap perubahan. Nah,
karena masih rentan, sel-sel mukosa bisa berubah sifat menjadi kanker. Sifat
sel akan selalu berubah setiap saat, mati dan tumbuh lagi. Karena ada
rangsangan, bisa saja sel yang tumbuh lebih banyak dari sel yang mati, sehingga
perubahannya tak seimbang lagi. Kelebihan sel ini akhirnya bisa berubah sifat
menjadi sel kanker.
9. Setia pada pasangan
Bisa juga kanker serviks
muncul pada wanita yang berganti-ganti pasangan seks. Bila berhubungan seks
hanya dengan pasangannya, dan pasangannya pun tak melakukan hubungan seks
dengan orang lain, maka tidak akan mengakibatkan kanker serviks. Bila
berganti-ganti pasangan, hal ini terkait dengan kemungkinan tertularnya
penyakit kelamin, salah satunya Human Papilloma Virus (HPV). Virus ini akan
mengubah sel-sel di permukaan mukosa hingga membelah menjadi lebih banyak. Nah,
bila terlalu banyak dan tidak sesuai dengan kebutuhan, tentu akan menjadi
kanker.
Dengan mengetahui cara
mencegah kanker serviks, maka penanggulanganya dapat dilakukan dengan baik dan
sedini mungkin. Sehingga resiko yang lebih besar dapat dihindari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar